Rabu, 19 Agustus 2015

Tujuh Belasan Ganggu Jalan Umum !

Kali ini penulis akan mengulas tentang perayaan tujuh belasan yang sering diapresiasikan melalui berbagai lomba. Sudah menjadi adat dan tradisi bagi masyarakat Indonesia mengisi hari tujuh belas agustus dengan mengadakan macam-macam lomba. Tidak ketinggalan anak-anak, remaja, bahkan orang tua ikut andil dalam perlombaan tersebut.

Ironisnya perlombaan yang sering diadakan di kampung, komplek, tiap gang, tidak sedikit yang mengganggu kepentingan umum seperti jalan umum. Walaupun dapat dikatakan jalan kecil, tapi jalan tersebut menjadi akses utama keluar masuk kendaraan dalam melakukan aktifitasnya sehingga mereka harus menggunakan alternatif jalan lain untuk sampai tujuan.

Kemarin sewaktu saya pulang kerja, terlintas dipinggir jalan raya terlihat perayaan lomba panjat pinang, tentu hal ini membuat pengguna jalan penasaran dan berhenti sejenak untuk ikut melihatnya juga, walaupun terlihat sayup-sayup diantara kerumunan penonton lainnya yang sudah lebih dahulu datang. Saya ikut berhenti diseberang jalan karena arah jalan yang berlawanan, memang acaranya sangat meriah tapi kondisi jalan saat itu sangat macet hampir 1 km dan mengganggu sekali. Tidak ada polisi atau sukarelawan dari pihak panitia lomba yang mengaturkan jalan.

Tujuan penulisan ini untuk memberikan sedikit tips khususnya kepada panitia pelaksana lomba tujuh belasan agar kegiatan lomba berjalan lancar dan tetap meriah tanpa mengganggu kepentingan umum khususnya jalan umum. Lomba sebaiknya diadakan ditempat terbuka seperti lapangan kosong, halaman sekolah, halaman mesjid/mushola juga tidak mengapa asal tidak mengganggu jam waktu shalat, misalkan lomba diadakan antara zhuhur dan ashar, kalau tempat tertutup seperti aula dan ruang serba guna.

Kegiatan lomba sebaiknya berlokasi disatu tempat atau satu perayaan tunggal tiap kampung, tidak usah ada 3 sampai 4 lomba ditiap kampungnya karena pasti akan memakan tempat disetiap sudut kampung dan kembali lagi, mengganggu kepentingan umum. Tentunya hal ini dimusyawarahkan dulu oleh masyarakat kampung tersebut agar kegiatan lomba tetap meriah dan tidak mengganggu jalan umum.

Kesimpulannya, kembali ke diri kita masing-masing untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tentram khususnya di kampung kita masing-masing. Jangan sampai perayaraan tujuh belasan di bumbui dengan kemaksiatan dan kericuhan apalagi ujung-ujungnya bisa menimbulkan perkelahian dan tindak kriminal.

Gimana ? Apakah ditempat kalian perayaan tujuh belasan berjalan dengan tertib dan tetap meriah ? 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar